ANALISIS KESALAHAN
Kelompok 7 :
1.
Eem Sulaemah Mathar
2.
Mutiara Srikandi
3.
Ahmad Miftahuddin Al-Qodri
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengajaran Bahasa pastilah
adanya kesalahan di dalam proses pembelajaran baik itu kesalahan pada ujaran,
kata atau kalimat dan baik itu berupa tulisan maupun lisan. Oleh karena itu
disini kami akan mencoba mnjelaskan apa itu analisis kesalahann dan bagaimana
pengertian serta kita dapat mengetahui apa itu analisis kesalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian kesalahan berbahasa
Tarigan (1995:141) mengatakan bahwa ”kesalahan
merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang pelajar.
Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang
menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang
dewasa“.
Menurut Nababan (1994:91) terdapat 2 macam
kesalahan berbahasa yaitu kekeliruan (mistake) dan kesalahan (error).
Kekeliruan adalah penyimpangan atau kekeliruan yang disebabkan oleh
faktor-faktor performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal,
tekanan emosional seperti kelelahan dan keraguan. Sedangkan kesalahan ialah bentuk-bentuk bahasa yang
tidak benar secara gramatikal atau interpretasi yang tidak benar, yang
diucapkan/ditulis, didengar/dibaca oleh seseorang.
Mengenai jenis kebahasaan ini yang dikemukakan
oleh Nababan, seorang linguis bernama Pit. S. Corder juga membedakan dua macam
kesalahan, yakni (1) kesalahan berbahasa yang terjadi tidak secara sistematis
dalam tutur seseorang dan (2) kesalahan berbahasa yang terjadi secara
sistematis pada tutur seorang yang belajar bahasa.
B.
Hakikat Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan dalam pembelajaran bahasa
asing merupakan turunan dari teori
kontranstif mengenai proses analisa dari pemerolehan bahasa asing. Teori kontrantif ini berawal dari sebuah
hipotesis kontranstif yang dikembangkan oleh Charles Fries (1945) dan Robert
Lado (1957) yang mengatakan bahwa kesalahan yang dibuat dalam belajar bahasa
ke-2 atau bahasa asing adalah karena adanya perbedaan antara bahasa ibu dan
bahasa asing itu sendiri. Biasanya, kesalahan ini terjadi akibat adanya
kesulitan menyelaraskan beberapa tatanan bahasa yang berbeda antara ke-dua
bahasa tersebut[1].
Dalam sebuah kamus kebahasaan, analisis
kesalahan diartikan sebagai berikut ”the study and analysis of the errors
made by second language learners”.[2]
yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "studi dan
analisa mengenai tentang kesalahan-kesalahan yag dipuerbuat oleh seorang
pembelajar bahasa ke-dua (asing)"
C.
Fungsi dan Tujuan Analisis
kesalahan
- Fungsi
Analisis kesalahan
Analisis kesalahan mempunyai dua fungsi dalam
proses pembelajaran, yaitu untuk menginvestigasi proses pembelajaran bahasa,
dan untuk mengetahui apakah pengajaran remedial itu perlu atau tidak dilakukan
agar pencapaian tujuan belajar itu berhasil (Corder, 1981:45). Menganalisis
kesalahan yang dibuat siswa tentu saja memberikan manfaat tertentu, karena
pemahaman terhadap kesalahan itu merupakan
umpan balik yang sangat berharga bagi pengevaluasian dan perencanaan
penyusunan materi dan strategi pengajaran di kelas.
- Tujuan
Analisis kesalahan
Analisis kesalahan merupakan usaha membahas
kebutuhan-kebutuhan praktik guru kelas. Secara tradisional, analisis kesalahan
bertujuan menganalisis kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh
pembelajar behasa kedua. Menurut Dulay (1982:182) anakes memiliki dua tujuan yaitu:
1.
Mempertimbangkan kesesuaian
data-data tersebut dengan prosedur pembelajaran bahasa yang dibuat.
2.
Dapat memperlihatkan kepada
guru-guru dan pengembang kurikulum bagian mana dari sebuah bahasa sasaran yang
paling sukar dipelajari oleh pembelajar secara tepat dan jenis kesalahan apa
yang paling mengganggu si pembelajar untuk mempu secara efektif.
Sedangkan
Tarigan memberikan rujukan atas tujuan dari analisis kesalahan adalah (1)
Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku
teks, misalnya urutan mudah sukar (2) Menentukan urutan jenjang relatif
penekanan, penjelasan dan latihan berbagai butir-butir bahan yang diajarkan (3)
Merencanakan latihan dan pengajaran remedial, dan (4) Memilih butir-butir bagi
pengujian kemahiran siswa.
D.
Objek Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan berbahasa terutama
ditujukan kepada bahasa yang sedang dipelajari atau ditargetkan. Sebab,
analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan sangat berguna sebagai sarana
kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan. Karena analisis
kesalahan lebih ditekankan pada proses belajar bahasa kedua atau bahasa asing,
maka dengan sendirinya analisis kesalahan berobjekkan bahasa si pembelajar yang
sedang mempelajari bahasa kedua atau bahasa asing.
E.
Metode Analisis kesalahan
Analisis kesalahan adalah
suatu prosedur kerja. Sebagai prosedur kerja analisis kesalahan mempunyai langkah-langkah
yang meliputi:
1.
Pengumpulan sampel,
Mengumpulkan data berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh
mahasiswa, misalnya hasil ulangan, karangan atau percakapan
2.
Pengidentifikasian kesalahan,
Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan dengan cara
mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori kebahasaan, misalnya
kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggabungan kata dan
penyusunan kalimat
3.
Penjelasan kesalahan,
Membuat peringkat kesalahan dengan cara mengurutkan kesalahan
berdasarkan frekuensi atau keseringannya,
4.
Pengklasifikasian kesalahan,
Menjelaskan kesalahan, yaitu menggambarkan letak kesalahan,
penyebab kesalahan, dan memberikan contoh yang benar
5.
Pengevaluasian kesalahan,
Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan
yang rawan terhadap terjadinya kesalahan juga meramalkan tataran bahasa yang
dipelajari yang potensial mendatangkan kesalahan.
6.
Menganalisis sumber kesalahan
Mengoreksi kesalahan, memperbaiki dan bila dapat
menghilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang
baik, dan teknik pengajaran yang serasi.[3]
F.
Analisis kesalahan pada pembelajaran bahasa
asing, terutama bahasa Arab
Bahasa arab termasuk ke dalam bahasa asing, oleh karena itu dalam
mempelajarinya seorang pembelajar mungkin akan merasa kesulitan untuk
menguasainya secara sempurna.
Dalam analisis kontrastif, klasifikasi
kesalahan akan didasarkan pada tataran analisis. Jadi akan dipasangkan
kesalahan akibat interferensi atau transfer pada tataran fonologi, tataran
morfologi, tataran sintaksis, dan tataran simantik.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa kesalahan berbahasa dapat disebabkan
oleh beberapa factor. Dikutip dari buku Analisis pengajaran Bahasa
yang ditulis oleh seorang linguis dari UGM bernama Pranowo, kesalahan berbahasa
dibagi menjadi:
1.
Salah (mistake/الأغلاط):
penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan
pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.
2.
Selip (lapses/زلةاللسان):
penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topic pembicaraan
secara sesaat, kelelahan tubuh juga bisa menimbulkan selip bahasa.
3.
Silap (eror/الأخطاء);
penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakaian
belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.[4]
Berbeda dengan
apa yang diungkapkan oleh Fakhrurozi (2008), kesalahan berbahasa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) kesalahan yang bersifat kebahasaan yaitu
kesalahan yang lahir dari komponen bahasa yang sedang dipelajari dan (2)
kesalahan yang bersifat non kebahasaan
yaitu kesalahan yang terlahir dari luar
kebahasaan.
1.
Kesalahan yang bersifat kebahasaan
-
Bunyi (sound / Ashwat)
-
Kosakata (vocabulary/ mufrodat)
-
Kaidah tata kata (/sharaf)
-
Kaidah tata kalimat ( /nahwu)
2.
Kesalahan yang bersifat non
kebahasaan
-
Masalah psikologi, seperti motifasi
(motivation/ dawafi') dan minat (/muyul).
-
Masalah perbedaan individu antar
siswa dalam satu kelas.
-
Sarana-prasarana belajar.
-
Kompetensi guru baik akademik,
pedagogic, personal, maupun sosial.
-
Metode pembelajaran.
-
Waktu yang teersedia.
Kesalahan yang juga biasa terjadi terjadi di
luar kebahasaan lainnya adalah kesalahan
perkembangan atau biasa disebut Developmental error’s (kesalahan
keperkembangan) Kesalahan ini terjadi sama seperti seorang anak belajar bahasa
pertama seorang anak Indonesia akan membuat kalimat ‘bapak kantor’ kesalah ini
tergolong kesalahan dalam proses menuju ke benar. Pelajar bahasa kedua membuat
ujaran yang “mungkin salah” dalam proses ke berbahasa yang benar. Jadi,
kesalahan keberkembangan menunjukkan usaha siswa untuk berbahasa bahasa ajaran
berdasarkan pengetahuan mereka yang terbatas tentang bahasa ajaran atau
pengalaman siswa yang terbatas dalam berbahasa ajaran. Keberbahasaan siswa akan
membaik dan membenar sejalan dengan pengetahuan dan pengalaman meraka yang
bertambah.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami jelaskan
dari makalah yang telah kami rampungkan dan kami jelaskan berdasarkan
sumber-sumber yang ada. Semoga dapat menjadi bahan acuan untuk kita selaku
calon guru agar dapat terus meningkatkan kreatifitas dan sinergi pembelajaran
yang akan kita hadapi nantinya di sekolah. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
·
Abdul Chaer,
linguistik Umum, 2007 (Jakarta:Rineka Cipta).
·
Aziz Fachrurozi,
Teknik Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta:YMBQ, 2011).
·
Pranowo. Analisis pengajaran Bahasa,(Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press,1996)
·
Henry Guntur Tarigan,
pengajaran Analisis kesalahan berbahasa, Bandung: Angkasa, 2011)
·
Jack.C Richard,Longman dictionary of language teaching and
applied linguistic,(Great Britain,2010).
[2]
Jack.C Richard,Longman dictionary of language teaching and applied linguistic,(Great
Britain,2010),hal 210
[3] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29939/4/Chapter%20II.pdf
diunduh pada 15 maret 2013. 11.50
[5]
http://thohir.sunan-ampel.ac.id/2012/04/23/analisis-kesalahan-berbahasa/ diunduh
pada hari jum'at 13 maret 2013, pukul 12.19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
thanks for Coment...